Minggu, 18 Januari 2015

acar nusantara sumber acar eropa




Acar nusantara warisan kuliner leluhur bangsa peradabannya maju sebelum eropa berbudaya dan mengenal huruf bangsa nusantara sudah mengenalnya

Apakah agan agan suka acar? 
Sekalipun fungsinya cuma sebagai makanan sampingan, makan sate kambing atau soto rasanya kurang sedap tanpa kehadiran acar dan Nasgor. Umumnya fungsi acar emang seperti itu, hanya berfungsi sebagai makanan pendamping. Menarik mengetahui acar dan sejarahnya.
Di Indonesia, acar terbuat dari potongan kecil mentimun, bawang merah, wortel, cabe rawit dan kadang-kadang nanas. Mereka direndam dalam air, cuka dan gula. Rasanya asem-asem manis. Dalam beberapa rumah tangga acar kadang ditambahkan serai atau jahe untuk memperkaya rasa.
Walau setiap daerah punya pakem acar sendiri, makanan ini bukan makanan asli Indonesia. Untuk mengingatkan bahwa Korea terkenal dengan acar sayurnya bernama Kimchi

Sejarah Acar

Menurut sejarah, tradisi pengawetan makanan di mulai dari Lembah Tigris 2030 SM dengan dibawanya ketimun dari India untuk di acar. Tapi arkeolog dan antropolog percaya bahwa tradisi membuat acar dimulai sejak Mesopotamia kuno yakni 2400 SM. Ketimun disebutkan dua kali dalam Alkitab Ibrani. Dan sejarah menetapkan penggunaan acar sekitar 3.000 tahun yang lalu di Asia Barat, Mesir dan Yunani Aristoteles pernah memuji efek penyembuhan dari mentimun. Sementara sumber kuno tidak hanya mengacu manfaat gizi dari acar, tetapi juga mengklaim bahwa acar telah lama dianggap sebagai alat bantu kecantikan. Nah kulit halus Cleopatra selain madu juga dikaitkan dengan kegemarannya makan acar. Kaisar Romawi, seperti Julius Caesar, memberi acar kepada pasukannya dengan keyakinan bahwa makanan tersebut tak hanya memberi kekuatan fisik tapi juga spiritual.

Dan yang menakjubkan adalah Dill mencatat bahwa pada 900 M acar diperkenalkan ke Eropa Barat yang asalnya dari Sumatera. Catat saudara-saudara, orang Eropa mengenal acar dari Bangsa Indonesia!

Sebelum Amerigo Vespucci berangkat untuk menjelajahi Dunia Baru, ia adalah seorang penjual acar di Seville, Spanyol. Waktu itu kan belum ada lemari pendingin. Jadi makanan mudah busuk. Maka untuk mengatasi kurangnya makanan sehat selama perjalanan panjang, Vepucci memerintahkan memuat berbarel-barel acar sayuran ke kapal penjelajahnya. Karena pemahaman Vespucci terhadap manfaat nutrisi dari acar ini lah, ratusan anak kapalnya terhindar dari penyakit kudis.
Namun penyebaran paling ekstensif dari acar terjadi saat Christopher Columbus menjelejah dunia mencari dunia baru. Sampai di Haiti dia memerintahkan orang menanam ketimun untuk di buat acar.

Ane berusaha mencari sumbernya siapa yang membawa acar ke Nusantara, namun belum ketemu  
Industri Acar dan Makanan Awetan

Sekalipun buah dan sayur segar tidak bisa ditandingi kandungan gizinya, saat ini acar dan makanan awetan lainnya tumbuh jadi industry beromset jutaan dollar. Dalam sebuah pameran baru-baru ini saya kagum melihat bagaimana kreatifnya negara teluk mengawetkan sayur dan buah hasil kebun mereka. Bentuknya menarik dan segar. Mereka sukses mengalengkan dan membotolkan isi kebun.

catatan : Sekarang kami dengan bendera "Gerai Asinan Tangerang" berusaha mengembalikan warisan leluhur nusantara dengan membuat acar asinan sayur dan buah yg kaya manfaatnya selain sebagai cara pengawetan alami.

sumber : http://eviindrawanto.com/2012/06/acar-dan-sejarahnya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar